PENINGKATAN MANAJEMEN SDM:
PENGEMBANGAN QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS)
PENGEMBANGAN QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS)
QMS adalah sistem yang memuat garis besar kebijakan dan prosedur
yang diperlukan untuk meningkatkan dan mengontrol berbagai proses yang akhirnya
akan menuju pada peningkatan business
performance. QMS meliputi serangkaian elemen-elemen yang saling
terkait dan berinteraksi yang mengarahkan dan mengontrol organisasi mengacu
pada mutu. Oleh sebab itu, QMS diaplikasikan pada seluruh kegiatan dan unit
dalam suatu organisasi.
Tujuan pelaksanaan QMS dalam suatu organisasi adalah untuk
mengelola berbagai kegiatan dengan pendekatan yang sistematis dan secara
berkesinambungan meningkatkan efektivitasnya sesuai dengan standar
internasional yang mengutamakan kebutuhan-kebutuhan stakeholders . Kunci utama dari kebijakan
mutu adalah pencapaian kepuasan permanen dan kepercayaan stakeholders . Tujuan
ini dapat dicapai melalui identifikasi sistem pengukuran dari seluruh proses
yang mempengaruhi persepsi stakeholders
terhadap mutu dari produk/pelayanan yang dihasilkan suatu
organisasi.
- Salah satu bagian penting dari QMS adalah dokumentasi dari seluruh proses. Tujuan dokumentasi adalah untuk menginstruksikan dan membimbing para karyawan yang setiap tindakannya mempengaruhi mutu pelayanan, serta menginformasikan para stakeholders bahwa proses yang diimplementasikan tersebut menjamin kepuasan yang utuh bagi mereka. Dokumentasi QMS terstruktur dalam hubungan yang hierarkis dan terdiri dari empat tingkat seperti yang diilustrasikan dalam piramida dibawah ini:
Tingkat 1 adalah Quality Manual yang memuat
kebijakan mutu dan memberikan tinjauan umum dari proses-proses inti dalam suatu
organisasi
Tingkat 2 adalah prosedur-prosedur standard yang mendefinisikan bagaimana eksekusi berbagai tanggung jawab dari unit terkait yang relevan dengan investigasi mutu.
Tingkat 2 adalah prosedur-prosedur standard yang mendefinisikan bagaimana eksekusi berbagai tanggung jawab dari unit terkait yang relevan dengan investigasi mutu.
Tingkat 3 adalah instruksi kerja dalam suatu
unit kerja.
Tingkat 4 terdiri dari dua bagian. Bagian pertama meliputi formulir-formulir yang diperlukan untuk mendukung operasi QMS, serta dokumen-dokumen pendukung terkait. Bagian kedua meliputi records yang berfungsi sebagai bukti bahwa langkah-langkah inti QMS telah terpenuhi. Records berguna untuk analisis data dan peningkatan yang berkesinambungan
Tingkat 4 terdiri dari dua bagian. Bagian pertama meliputi formulir-formulir yang diperlukan untuk mendukung operasi QMS, serta dokumen-dokumen pendukung terkait. Bagian kedua meliputi records yang berfungsi sebagai bukti bahwa langkah-langkah inti QMS telah terpenuhi. Records berguna untuk analisis data dan peningkatan yang berkesinambungan
Tim Manajemen Eksekutif berkomitmen untuk kesuksesan QMS.
Mereka memberikan petunjuk operasional, menjamin ketersediaan sumber-sumber
daya, serta memprioritaskan usaha-usaha bagi peningkatan QMS yang
terus-menerus. Komitmen mereka atas QMS dimulai dengan membangun kebijakan mutu
korporat. Kebijakan mutu akan dikomunikasikan dan diimplementasikan pada
seluruh tingkatan dalam organisasi, dan ditinjau secara periodik untuk
kesesuaian yang berkesinambungan. Setiap karyawan berperan penting bagi keberhasilan suatu
organisasi dalam pencapaian tujuannya. Karyawan disediakan dengan
perangkat-perangkat yang perlu untuk secara efektif dan efisien mengerjakan
tugas-tugas mereka dalam lingkungan kerja yang sehat dan aman. Seluruh karyawan
diharapkan menunjukkan tanggung jawab mereka sesuai dengan standar kepegawaian
yang umum serta QMS.
QMS ditinjau secara reguler melalui audit internal untuk menjamin
integritas QMS. Audit internal dijadwalkan secara teratur dengan fokus utama
pada wilayah non-conformity.
Seluruh non-conformity
yang telah teridentifikasi kemudian didokumentasikan, serta
item-item tindakan ditugaskan untuk menangani isu-isu tersebut. Item-item
tindakan ini disebut dengan QMS
Action Request (QAR). Ketika QAR diinisiasi dan perubahan-perubahan
telah dibuat untuk memecahkan non-conformity
, tindak lanjut berupa audit internal dilaksanakan untuk menjamin
perubahan-perubahan yang telah dibuat tersebut adalah efektif. Auditor internal
adalah auditor yang terlatih, berkualifikasi, dan mempunyai pengetahuan yang
baik akan wilayah yang mereka audit, tetapi merupakan auditor dari luar unit
yang sedang di audit. Para auditor tersebut
terlatih dengan baik dan memenuhi standar ISO maupun QMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar